MENDEMONSTARSIKAN DAN MEMAKNAI PANTUN (1) Waktu : 4 X 45 Menit Standar Kompetensi : Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Mnanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat Indikator : 1. Mendemonstrasikan pembacaan puisi lama (pantun berkait atau syair) dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat 2. Menentukan makna, isi, dan maksud puisi lama (pantun berkait atau syair) yang disampaikan teman 3. Mengoreksi kekurangtepatan pembacaan puisi lama (pantun berkait atau syair) yang disampaikan teman 4. Memperbaiki kekurangtepatan pembacaan puisi lama (pantun berkait atau syair) yang disampaikan teman Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul ini, diharapkan siswa memiliki kemampuan mendemonstrasikan pembacaan puisi lama (berbalas pantun, syair) dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat, menenentukan makna, isi, dan maksud puisi lama (berbalas panun, syair) yang disampaikan teman, mengoreksi kekurangtepatan pembacaan puisi lama (berbalas pantun, syair) yang disampaikan teman, memperbaiki kekurangtepatan pembacaan puisi lama (berbalas pantun, syair) yang disampaikan teman A. Pengantar Arus teknologi dan informasi global telah bergulir di belahan dunia sejak beberapa tahun belakangan ini. Banyak hal yang terjadi akibat kondisi demikian. Perubahan pola pikir, perilaku, sikap, dan kepedulian terus menghantui anak bangsa, penghuni alam jagad raya ini. Dan semua perubahan itu harus dipahami sebagai perubahan alam yang senantiasa bahwa kodrat manusia selalu ingin berubah bahkan berkembang. Perubahan akibat informasi gobal ini pun melanda anak bangsa negeri ini. Betapa tidak? Fasilitas teknologi komputer menyebar di mana-mana. Sehingga, anak Indonesia saat ini begitu mudah mendapatkan informasi terkini. Tinggal menekan tombol situs tertentu, keinginan untuk mengakses informasi sudah terpenuhi. Sarana infrastruktur dan sistem informasi, benar-banar banyak memanjakan dan bahkan menguntungkan anak manusia saat ini. Namun. dibalik akan kecanggihan sistem informasi dan komunikasi yang melanda bangsa ini, tidak semuanya menguntungkan. Ada yang tidak mengenakkan. Teknologi dan informasi boleh berkembang pesat tetapi kekayaan budaya bangsa tidak boleh ditinggalkan. Dengan kata lain, saat ini kekayaan budaya bangsa, pantun hampir terlupakan bahkan hilang. Pantun yang merupakan hasil karya asli nenek moyang bangsa saat ini kurang diminati anak remaja sekarang. Berarti ada yang salah. Hal demikian tidak boleh terjadi. Pantun harus dilestarikan keberadaannya, karena banyak mengandung nilai-nilai luhur nenek moyang kita. Berupa ajaran, nasihat, petuah, sindiran, dan percintaan. Tahukah kalian tentang pantun? Pantun pada hakikatnya salah satu karya sastra lama yang memiliki syarat: a. Terdiri empat baris b. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 10 suku kata c. Dua baris pertama dinamakan sampiran isinya mengenai alam dan sebagainya, dua baris berikutnya mengandung maksud si pemantun. Inilah yang disebut isi pantun d. Pantun mementingkan rima akhir dan rumus rima itu disebut abjad /abab/; maksudnya bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga, baris kedua sama dengan baris keempat. Contoh Kalau ada sumur di ladang (a) Tentu boleh menumpang mandi (b) Jika ada umurku panjang (a) Tentu dapat berjumpa lagi (b) Banyak jenis pantun. Salah satunya adalah pantun berkait, di samping pantun biasa, talibun, dan pantun kilat (karmina). Dan fokus bahasan pada modul ini adalah pantun berkait. Pantun berkait disebut juga pantun berantai. Pantun berkait merupakan pantun yang terdiri atas beberapa bait yang bersambung-sambung, yang hubungannya sebagai berikut: baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai kembali pada baris pertama dan ketiga bait kedua. Demikian seterusnya hubungan antara bait kedua dan ketiga, ketiga dan keempat, dst. Perhatikan contoh berikut! Sempitnya Hati Beragam bunga terbit dari tangkainyaHarumnya bikin elus beta punya hatiLelah ini jiwa sekadar untuk meraba Cinta tak kunjunglah jua beta rasaiHarumnya bikin elus beta punya hatiSeakan takkan pernah tutup matanyaCinta tak kunjunglah jua beta rasaiHancur batin ditumbuk nestapaSeakan takkan pernah tutup matanyaTerus tersenyum bunga tiada maluHancur batin ditumbuk nestapaKotor hati jadi langsung mengguru Terus tersenyum bunga tiada maluKarna memang di dunia itu tugasnyaKotor hati jadi langsung mengguruBeta jadi bingung mau jalan kemanaKarna memang di dunia itu tugasnyaSiap kalau ada rasa orang mau berbagiBeta jadi bingung mau jalan kemanaMampus beta punya hati dikoyak sepiSiap kalau ada rasa orang mau berbagiBunga memang dikau itu pelipur laraMampus beta punya hati dikoyak sepiTeguk sempitnya hari beta kawan derita B. Mendemonstrasikan pembacaan puisi lama (pantun berkait atau syair) dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat Sebagaimana telah disampaikan pada bagian pengantar bahwa banyak yang dapat dipetik dari pantun, maka untuk kegiatan berikut ini, kalian diminta membaca dalam hati hingga memahami isinya, kemudian mendemonstrasikan pantun berkait di atas dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat, sehingga diharapkan akan tumbuh kesadaran untuk memiliki dan sampai kepada melestarikan budaya asli bangsa Indonesia! Mudah-mudahan. C. Menentukan makna, isi, dan maksud puisi lama (pantun berkait atau syair) yang disampaikan teman Tugas selanjutnya, kalian diminta untuk menentukan isi, dan maksud puisi lama (pantun berkait atau syair) di bawah ini! Pantun Berkait 3 Angin Barat bertiup nyaman Burung gagak terbang ke rimba Tanamkan kudrat pada keazaman Bulan tidak jatuh ke riba Bunga melur cempaka biru Bunga rampai di dalam puana Tujuh malam semalam rindu Belum sampai padamu tuan Bunga rampai di dalam puan Ruku-ruku dari Peringgit Belum sampai padamu tuan Rindu saya bukan sedikit Ruku-ruku dari Peringgit Teras jati bertalam-talam Rindu saya bukan sedikit Nyaris mati semalam-malam Teras jati bertalam-talam Kapal berlabuh di lautan sisi Nyaris mati semalam-malam Bantal dipeluk saya tangisi Kapal berlabuh di lautan sisi Patah puteri naga-naganya Bantal dipeluk saya tangisi Hendak mati rasa-rasanya Patah puteri naga-naganya Sentakkan layar ke Inderagiri Hendak mati rasa-rasanya Air ditelan serasa duri Sentakkan layar ke Inderagiri Ikan todak dalam perahu Air ditelan serasa duri Tidur tak hendak makan tak mahu (Air Diminum Serasa Duri) Makna puisi lama (pantun berkait) di atas adalah ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. Isi pantun berkait di atas adalah ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. Maksud pantun berkait di atas adalah ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. D. Mengoreksi kekurangtepatan pembacaan puisi lama (pantun berkait atau syair) yang disampaikan temanmu Tugas berikutnya, berupa lakukan pengamatan pembacaan pantun berkilat yang disampaikan temanmu. Selanjutnya identifikasi setiap kesalahan pengucapan (suara kurang jelas, lafal, intonasi, dan ekpresi) Ingat bahwa dengan kesalahan tersebut menimbulkan perubahan makna dengan makna asli pantun. Untuk itu, pengamatan diharapkan dilakukan dengan cermat, teliti, dan tepat. Lembar Pengamatan NO Baris/ Bait Identifikasi Kesalahan Kesalahan pada Keterangan Suara Lafal intonasi ekspresi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 E. Memperbaiki kekurangtepatan pembacaan puisi lama (pantun berkait atau syair) yang disampaikan teman Dari hasil pengamatan dan identifikasi kesalahan yang dilakukan temanmu, selanjutnya lakukan perbaikan agar teman sesaat membaca pantun berkait atau membaca karya sastra lama lainnya tidak melakukan kesalahan serupa Lembar Perbaikan NO Baris/ Bait Identifikasi Kesalahan Seharusnya pengucapan Keterangan Suara Lafal intonasi ekspresi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 F. Tugas terakhirmu untuk kegiatan ini, tuliskan kesimpulan tentang apa, mengapa, kapam dan bagaimana melestarikan keberadaan pantun. Selamat mengerjakan Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….… ……………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….… ……………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….… ……………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….… ……………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………….… MEMAKNAI PUISI GURINDAM (21) Waktu : 2 X 45 Menit Standar Kompetensi : Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama (gurindam) Kompetensi Dasar : Membahas ciri-ciri dan nilai yang terkandung dalam gurindam Indikator : 1. Mendemonstrasikan pembacaan gurindam dua belas di depan kelas 2. Mengidentifikasi ciri-ciri gurindam dua belas 3. Mengidentifikasi nilai-nilai gurindam dua belas 4. Mengidentifikasi ide pokok masing-masing bait yang terkandung dalam gurindam dua belas 5. Mengapresiasi gurindam dua belas Tujuan Pembelajaran Setelah belajar dengan modul ini, siswa diharapkan memiliki kemampuan mendemonstrasikan pembaca-an gurindam, menentukan ciri dan nilai gurindam, menentukan ide pokok masing-masi bait dalam gurin-dam dua belas, dan mengapresiasi dan sekaligus membuat synopsis gurindam dia belas A. Pengantar Belajar sastra berarti belajar peradaban manusia pada suatu zaman. Banyak yang diusung ketika anak bangsa mempelajari sastra. Lebih-lebih belajar sastra lama. Dengan belajar sastra lama seseorang akan mengetahui bagaimana hidup dan kehidupan kala itu. Tentang adat-adat istiadatnya, budayanya (kultur), serta tata nilai (moral, ajaran, dan nasihat) yang berlaku saat itu. Gurindam merupakan salah satu karya sastra lama akan menjadi bahasan dalam modul ini Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan gurindam? Gurindam pada hakikatnya sajak/puisi ringkas, padat, dan mudah disampaikan secara lisan, serta isinya bernapaskan islam dan tasawuf serta sarat dengan ajaran moral, ajaran yang baik. Jadi, gurindam merupakan sebuah puisi berbaris dua dengan pesan/nasihat yang kuat. Untuk memperkaya pemahaman Anda terhadap gurindam, perhatikan contoh gurindam karya Raja Ali Haji beserta maknanya (apresiasi sastra) seperti di bawah ini! Dalam upaya mengenal diri agar dapat mengenal Tuhan. Manusia harus memelihara anggota tubuhnya agar tetap bersih (suci). Lidah, mulut, dan hati hendaknya dipelihara dan dijaga agar tetap suci dan tidak tercemar oleh perbuatan yang tercela. Lidah dan mulut harus dipelihara agar selalu berucap benar, penuh pertimbangkan, sopan, dan tidak berlebihan serta tidak sia-sia. “Apabila terpelihara lidah/niscaya dapat daripadanya faedah.” Pada gurindam berikutnya “Mengumpat dan memuji hendaklah pikir, di situlah banyak orang tergelincir.” Berkata bohong harus dihindari. Kalau terhadap hal-hal yang kecil sudah suka bohong ini bisa menunjukkan moral orang itu sudah serius parah dan sukar diobati, bagaikan kudis (borok) yang besar, busuk, dan bernanah (pekung). “Jika sedikit pun sudah berbohong/boleh diumpamakan mulutnya itu pekung.” Oleh sebab itu, kita sebagai generasi dari bangsa ini, mau tidak mau harus menjaga kelestariannya dan bahkan mengembangkan agar ajaran-ajaran mulia yang telah ditancapkan oleh pendahulu bangsa ini melekat ke dalam jiwa sehingga pada gilirannya terpaan badai perilaku menyimpang akan terhindarkan B. Mendemonstrasikan Gurindam dua belas Setelah Anda membaca sekelumit bahasan gurindam dan ditambah referensi-referensi yang telah kalian kaji, baca petikan gurindam di bawah ini dengan memperhatikan ketepatanan pengucapan, jeda, lafal, intonasi, mimik, dan penghayatan Pasal pasal yang kesepuluh a. Dengan bapa jangan durhaka Supaya Allah tidak murka b. Dengan ibu hendaklah hormat Supaya badan tetap selamat c. Dengan anak jangan alpa Supaya malu jangan menimpa d. Dengan kawan hendaklah adil Supaya tangan jadi kepil Pasal pasal yang kesebelas a. Hendaklah berjasa Kepada yang sebangsa b. Hendaklah jadi kepala Buang perangai yang cela c. Hendaklah memegang amanat Buanglah khianat d. Hendaklah mulai Jangan melalui C. Mengidentifikasi Ciri-ciri Gurindam Dari kajian batasan atau definisi gurindam ditambah dengan contoh gurindam seperti yang telah disampaikan dalam modul di atas, selanjutnya Anda telaah sehingga kalian dapat mengidentifikasi ciri gurindam, sebagai berikut: Ciri Gurindam, sbb: 1. …………………………………………………………………………………………….. 2. ……………………………………………………………………………………………. 3. ……………………………………………………………………………………………. 4. ……………………………………………………………………………………………. 5. ……………………………………………………………………………………………. D. Mengidentifikasi nilai-nilai gurindam dua belas Berdasarkan cuplikan puisi gurindam dua belas karangan Raja Ali Haji seperti tercantum di atas, tetapkanlah nilai-nilai luhur yang harus diteladani. Nilai Gurindam 1 ……………………………………………………………………………………............. 2 …………………………………………………………………………………………… 3 …………………………………………………………………………………………… 4 …………………………………………………………………………………………… 5 …………………………………………………………………………………………… E. Mengidentifikasi ide pokok masing-masing bait yang terkandung dalam gurindam dua belas Berdasarkan cuplikan puisi gurindam dua belas karangan Raja Ali Haji seperti tercantum di atas, tetapkanlah ide pokok masing-masing bait dengan benar Gurindam pasal yang kedua Barang siapa mengenal yang tersebut,tahulah ia makna takut.Barang siapa meninggalkan sembahyang,seperti rumah tiada bertiang.Barang siapa meninggalkan puasa,tidaklah mendapat dua temasya.Barang siapa meninggalkan zakat,tiadalah hartanya beroleh berkat.Barang siapa meninggalkan haji,tiadalah ia menyempurnakan janji. Ide pokok masing-masing bait di atas, antara lain: 1. ……………………………………………………………………………………………. 2. . …………………………………………………………………………………………… 3. ……………………………………………………………………………………………. 4. …………………………………………………………………………………………….. 5. ……………………………………………………………………………………………. F. Mengapresiasi gurindam dua belas Apresiasi dapat diartikan 1. Kesadaran terhadap nilai seni dan budaya 2. Penilaian (penghargaan) terhadap terhadap seuatu 3. Penghargaan terhadap sesuatu sebagai akibat perlunya adanya sesuatu tersebut Jadi, mengapresiasi sastra berarti menghargai akan karya sastra sebagai akibat akan perlunya karya sastra tersebut Terdapat beberapa proses atau tingkatan yang harus dilalaui jikalau seseorang hendak melakukan apresiasi sastra. Diawalai dengan pengenalan, pemahaman, penghayatan, penilaian, dan sampai kepada penghargaan akan karya sastra tersebut Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengapresiasikan karya sastra (gurindam) 1. Baca karya sastra (gurindam) hingga memahami isi dan maksud gurindam 2. Memberikan makna kata sulit dengan referensi kamus 3. Mengidentifikasi pokok isi (baik pada baris syarat maupun akibat) 4. Menguraikan dan mengembangkan dengan kalimat sendiri dengan jalan mengait-ngaitkan isi pada baris syarat dan akibat sehingga menjadi “apresiasi) Berdasar kajian makna apresiasi dan langkah-langkah membuat apresiasi karya sastra, buatlah apresiasi gurindam berikut dengan memperhatikan strktur kalimat, ajaan, diksi, kekohesian dan kekoherensian paragraf Gurindam pasal yang ketujuh Apabila banyak berkata-kata,di situlah jalan masuk dusta.Apabila banyak berlebih-lebihan suka,itulah tanda hampir duka.Apabila kita kurang siasat,itulah tanda pekerjaan hendak sesat. Apresiasi …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………. G. Kesimpulan Tugas terakhirmu untuk bahasan ini, tuliskan kesimpulanmu tentang pentingnya membahas ciri-ciri dan nilai yang terkandung dalam gurindam ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………. H. Rubrik Penilaian dan Rentang Nilai 1. Mendemonstrasikan pembacaan gurindam dua belas di depan kelas NO Aspek yang Dinilai Nilai ∑ AM 5 T 4 N 3 KT 2 ATT 1 1 Ketepatan Pengucapan Jeda 2 Ketepatan Pengucapan lafal 3 Ketepatan Pengucapan Intonasi 4 Ketepatan Gerak dan mimik 5 Ketepatan Penghayatan 6 Kejelasaan Suara Jumlah 2. Mengidentifikasi ciri-ciri gurindam dua belas NO Aspek yang Dinilai Nilai ∑ AM 5 T 4 N 3 KT 2 ATT 1 1 Ketepatan Jawaban seuai dengan Ide 2 Ketepatan/Kelengkapan Identifikasi Ide 3 Ketepatan Urutan Ide/Logika 4 Ketepatan Penggunaan Kalimat/Bahasa 3 Ketepatan/Kejelasan Jawaban Jumlah 3. Mengidentifikasi nilai-nilai gurindam dua belas NO Aspek yang Dinilai Nilai ∑ AM 5 T 4 N 3 KT 2 ATT 1 1 Ketepatan Jawaban 2 Ketepatan/Kelengkapan Nilai-nilai 3 Ketepatan/Kejelasan Jawaban Jumlah 4. Mengidentifikasi ide pokok masing-masing bait yang terkandung dalam gurindam dua belas NO Aspek yang Dinilai Nilai ∑ AM 5 T 4 N 3 KT 2 ATT 1 1 Ketepatan Jawaban sesuai dengan Ide 2 Ketepatan/Kelengkapan Ide 3 Kejelasan/Kejelasan Jawaban Jumlah 5. Mengapresiasi gurindam dua belas NO Aspek yang Dinilai Nilai ∑ AM 5 T 4 N 3 KT 2 ATT 1 1 Ketepatan isi apresiasi 2 Kellogisan Penegembangan 3 Ketepatan Struktur Kalimat 4 Ketepatan Penggunaan EYD 5 Ketepatan Penggunaan Diksi 6 Ketepatan Kekohesian dan keko- herensian paragraf Jumlah Hasil Akhir = Nilai 1 + 2 + 3 + 4 + 5 : 5 = ? Mencatat Isi Siaran Radio dan Televisi Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas/Semester : X/1 Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : Mendengarkan Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung Kompetensi Dasar : Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik ( berita/nonberita) Indikator : 1. Menuliskan isi siaran radio/televise dalam beberapa kalimat secara urut 2. Menyampaikan secara lisan isi berita yang ditulis 3. Mengajukan pertanyaan /tanggapan berdasarkan inormasi yang didengar Tujuan Pembelajaran : Setelah belajar modul ini, siswa diharapkan mampu menuliskan informasi , Menyampaikan secara lisan, mengajukan pertanyaan /tanggapan terhadap Informasi yang didengar dalam beberapa kalimat Materi Pembelajaran : A. Pengantar Tentu Anda sering mendengar siaran radio atau televise,bukan? Sewaktu Andamendengarkan siaran Tersebut,terutama acara berita atau nonberita,tetapi bukan hiburan, Anda akan memperhatian isi Penting dari hal yang disampaikan untuk memperoleh informasi tertentu yang mungkin sangat perlu Untuk diketahui. Bacaan berikut berupa isi siaran acara kesehatan di radio dan televise,siaran ini didengarkan dan dicatat Kembali oleh teman Anda . Silakan salah seorang teman Anda membacakannya,yang lain menutup buku, Dan mendengarkan dengan baik! Vegetarian Kurangi Risiko Psoriasis Ahli gizi dr. Ekky M Rahardja MS SpGk mengatakan bahwa dengan menjadi vegetarian dapat Menurunkan kadar penyakit psoriasis. Menurutnya Psoriasis adalah suatu proses inflamasi yang Menyebabkan kelainan pada system kekebalan tubuh yang kemudian berefek pada kelainan Kulit ,yang ditandai dengan proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Untuk mengendalikan Prose inflamasi tersebut dibuthkan asupan makanan yang antiinflamasi ,seperti sayur-sayuran Hijau,buah-buahan dan ikan segar. Hal tersebut disampaikanpada acara edukasi awam stop psoriasis di Jakarta, belum lama ini. Lebih lanjut Ekky menceritakan sebuah kisah tentang para tahanan perang dunia yang berhasil Meredam penyakit Psoriasis selama nereka di penjara. “Selama di penjara para tahanan hanya diberikan makanan sayuran,hasilnya selama mereka Di penjara,psoriasis mereka tidak pernah kambuh. Namun setelah mereka keluar dari penjara Dan bebas makan apa saja justru psoriasisnya kambuh,”papar Ekky. Ia juga meyakinkan menjadi Vegetarian menjadi vegetarian akan tetap sehat dan bugar. Ia menampik semua semua pendapat yang mengatakan bahwa menjadi vegetarian akan Membuat badan menjadi lemas karena kekurangan protein. Menurutnya,dengan menjadi vegetarian ,tubuh manusia akan tetap sehat karena pada dasarnya manusia lebih dekat kepada makhluk herbivore bila melihat anatominya. Namun,Ekky juga menganjurkan untuk mengombinasikan pola makanan,dengan sekali-kali Mengonsumsi daging. Pasalnya kandungan zat besi dan kalsium yang ada pada daging mudah di Serap tubuh dari pada kalsium yang adadisayur. Sumber: televisi Telur Pengaruhi Umur Konsumsi telur oleh pria paruh baya member risiko yang sangat tinggi. Hal ini berdasarkan Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat yang menemukan fakta bahwa pria paruh baya Yang mengonsumsi telur setiap minggu memiliki risiko lebih tinggi terhadap kematian. Dua Dokter dari Brigham and women’s Hospital dan Hervard Medical School menemukan bahwa Pria yang tdak menderita penyakit diabetis dapat mengonsumsi enam telur setiap minggunya Tanpa penambahan risiko kematian,berapapun jumlah telur yang dikonsumsinya.Ada juga bukti Yang meyakinkan terhadap risiko serangan jantung dan stroke lebih besar. Telur kaya akan kolesterol. Mengonsumsi telur dalam jumlah banyak dapat menyumbat pembuluh darah dan menaikkan risiko serangan jantung dan stroke. Maka,penting sekali bagi pria paruh baya untuk memperhatikan jumlah telur yang dikonsumsi setiap tahunnya. Sumber: radio swasta B. Kegiatan Pembelajaran : Selesaikan tugas berikut dengan baik dan benar! a. Tugas berikut berhubungan dengan contoh siaran 1 dan 2 pada materi 1.Tulis isi dan pesan yang terdapat dalam siaran 1 dan 2 dalam beberapa kalimat! 2. Berikan tanggapan/komentar terdapat dalam siaran 1 dan 2 ! 3. Sampaikanlah isi pesan secara lisan lalu diskusikan bersama teman dan guru Anda! b. Tugas mandiri Dengarkanlah siaran radio dan televisi nonberita. Kemudian catat isi penting dan pesan yang terkandung di dalamnya,lalu sampaikan di depan teman-teman Anda untuk ditanggapi (tulis dilatihan buku Anda) C. Alat/Sumber : Sumber : Alat : D. Penilaian : Kognitif dan afektif ( nilai dari tugas yang dikumpulkan) Modul Bahasa Indonesia Kelas X Berekspresi Melalui Pantun dan Syair Standar Kompetensi : Menulis Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi Kompetensi Dasar : Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima Indikator : 1. mengidentifikasi puisi lama(pantun/syair) berdasarkan Bait,irama,rima 2. membedakan bentuk pantun dan syair 3. menulis pantun atau syair dengan memperhatikan bait, irama,rima 4. menyunting puisi lama(pantun/syair) yang dibuat teman Tujuan : 1. siswa dapat mengidentifikasi puisi lama berdasarkan bait, rima, irama 2. Siswa dapat membedakan pantun dengan syair 3. Siswa dapat menulis pantun atau syair dengan memperhatikan bait, rima, irama 4. Siswa dapat menyunting syair/pantun yang dibuat teman Ringkasan Materi Pantun Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik(atau empat baris bila dituliskan), bersajak ab-ab ataupun aa-aa. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali tentang alam (flora dan fauna), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Karmina dan Talibun merupakan bentuk puisi lain yang mirip dengan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi (dijelaskan tersendiri Syair Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud).Contoh : Syair Bidasari Syair Ken Tambuhan Syair Kerajaan Bima Syair Raja Mambang Jauhari Syair Raja Siak Syair Yatim Nestapa Contoh penjelasan syair Bidasari Syair Bidasari adalah syair yang berkisah tentang Bidasari, seorang puteri raja yang sangat cantik. Dia tidak tahu asal-usulnya, dan kemudian diangkat anak oleh sepasang pedagang kaya. Ratu negeri yang cemburu akan kecantikannya kemudian bersekongkol untuk kemudian membuang Bidasari ke hutan. Di sana dia ditemukan oleh raja yang kemudian menikahinya. [1]. Syair ini diterbitkan dan dibahas oleh H. C. Klinkert di Leiden pada tahun 1886 dalam Drie Maleische Gedichten of Sjair Ken Tamboehan, Jatim Nestapa en Bidasari. Syair ini sempat populer di Eropa pada abad ke-19, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, dan disadur dalam bentuk prosa ke dalam bahasa Perancis[2] Perbedaan Pantun dengan Syair Pantun Syair 1. baris 1 dan 2 sampiran, 3 dan 4 isi 1. baris 1 ,2, 3, dan 4 isi 2. bersajak a – b – a – b 2. bersajak a – a – a - a 3. berasal dari Melayu 3. berasal dari Arab Persamaan Pantun dengan Syair1. Satu bait terdiri dari 4 baris2. Tiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata Contoh: Pantun Syair Anak ayam turun sepuluh Mati seekor tinggal sembilanBangun pagi sembahyang subuhMinta ampun kepada Tuhan Kayu cendana di atas batu Sudah diikat dibawa pulang Adat dunia memang begitu Benda yang buruk memang terbuang Ada hewan merayap di jalanTapi sayang luka di badanKalau kawan bersikap sopanPasti disayang oleh teman Wahai Ananda dengarkan peri Tunangan hidup adalah mati Carilah bekal ketika pagi Supaya tidak menyesal nanti Soal Evaluasi 1. Identifikaskanilah jenis karya sastra puisi lama berikut Pisang emas bawa berlayar Masak sebiji di atas peti Utang emas dapat dibayar Utang budi dibawa mati Karya sastra di atas termasuk ..............................karena memiliki ciri-ciri... 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 2. Amatilah karya sastra berikut! Wahai Ananda dengarlah madah Baikkan laku elokkan tingkah Banyakkan kerja yang berfaedah Supaya hidupmu beroleh berkah Karya di atas termasuk jenis................................karena memiliki ciri-ciri... 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 3. Ekspresikan perasaanmu melalui... Ekspresikan perasaanmu melalui... a. pantun b. syair 4. Tukarlah pekerjaanmu dengan pekerjaan teman sebangkumu! Amati pantun yang dibuat oleh temanmu, perbaikilah pantun temanmu jika terdapat kekeliruan! 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 5. ... Tulislah pantun yang telah kamu perbaiki! ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 5. Tukarlah dengan pekerjaan teman sebangkumu! Amati syair yang dibuat oleh temanmu, perbaikilah syair temanmu jika terdapat kekeliruan! 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 5. ... Tulislah syair yang telah kamu perbaiki! .....................................Pengertian Paragraf / Alinea dan Bagian dari Paragraf - Bahasa Indonesia Mon, 08/05/2006 - 12:24am — godam64 Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama. - Syarat sebuah paragrafDi setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :1. Kalimat PokokBiasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.2. Kalimat PenjelasKalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf. - Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang BaikA. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.B. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar Sinonim, Antonim dan Homonim Sat, 29/04/2006 - 4:04pm — godam64 A. SinonimSinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Contoh Sinonim :- binatang = fauna- bohong = dusta- haus = dahaga- pakaian = baju- bertemu = berjumpa B. AntonimAntonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Contoh Antonim :- keras x lembek- naik x turun- kaya x miskin- surga x neraka- laki-laki x perempuan- atas x bawah C. HomonimHomonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon. Contoh Homograf :- Amplop+ Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop (amplop = amplop surat biasa)+ Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat (amplop = sogokan atau uang pelicin)- Bisa+ Bu kadir bisa memainkan gitar dengan kakinya (bisa = mampu)+ Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun) Contoh Homofon :- Masa dengan Massa+ Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)+ Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum) Tambahan :- Anonim adalah tidak memiliki nama atau tidak diberikan nama............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ |
Jumat, 27 Februari 2009
MATERI AJAR KELAS X
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar